Gemar Makan Ikan

Beberapa waktu ini, gerakan gemar makan ikan sangat populer, banyak lembaga - lembaga yang ikut berpartisipasi dalam mendukung dan menggalakkan gerakan ini seperti Kementrian Kelautan dan Perikanan (pastinya!), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Bahkan Koramil dan didukung oleh ibu - ibu PKK pertanyaannya, mengapa harus ikan? kenapa tidak yang lain? jawabannya ada dalam profil negara kita. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 17.480 pulau. Dengan banyaknya pulau berarti menambah panjang garis pantai diseluh Indonesia. garis pantai Indonesia terpanjang keempat didunia yaitu setelah Amerika, Canada, dan Rusia yaitu 95.181 km yang telah diumumkan PBB pada tahun 2008 lalu (GoBlue.or.id, 2009) . Luas perairan Indonesia 3/4 kali lebih besar dari luas daratan sehingga potensi terbesar Indonesia terdapat di perairan.

Potensi tersebut jika dihubungkan dengan ketersediaan makanan sebagai kebutuhan pokok manusia tentunya sengaja ataupun tidak akan menjurus ke makhluk yang namanya ikan. Hal ini dikarenakan daratan kita yang mulai penuh sesak dengan perkembangan pertumbuhan manusia. jika kita menyangkut pautkan dengan ketersediaan lahan, produk penghasil protein lain seperti sapi, babi, kambing, unggas dan lainnya, biasanya membutuhkan lahan darat yang luas untuk tempat budidayanya terutama sapi dan kambing. Selain kandang, sapi juga membutuhakan lahan luas sebagai pasokan rumput sebagai makanannya dan lahan tersebut mulai tergeser dengan bertambah luasnya perumahan penduduk yang otomatis juga mempersempit sektor komoditas ayam, bebek dan babi yang terkenal dengan limbah berupa bau kotorannya terutama pada musim penghujan yang pastinya tidak baik jika tempat budidayanya bertempat disekitar pemukiman penduduk.

Nilai gizi ikan terutama ikan laut juga tidak kalah dengan sumber protein hewani yang lain bahkan lebih unggul. Ikan laut merupakan sumber asam lemak omega-3. Nutrisi yang satu ini baik untuk kesehatan otak, bahkan ibu hamil yang sering makan ikan diketahui janinnya akan menjadi anak yang pintar. Sebuah penelitian baru juga menyebutkan ikan dapat menurunkan resiko penyakit Alzheimer. (Waluyani, 2012). Ikan diketahui memiliki kandungan protein yang tersusun oleh asam amino esensial yang tidak rusak dalam proses pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. wah hebat ya, dengan memakan sumber protein lain seperti kambing, ayam akan menaikkan kadar kolesterol dalam darah yang memperbesar potensi penyakit jantung, darah tinggi, dan stroke.

Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalam minyak yaitu vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan. Minyak ikan ini banyak dimanfaatkan pemberiannya pada anak-anak. Vitamin yang larut dalam air dan terdapat dalam ikan adalah 4 macam vitamin tergolong dalam famili vitamin B, yaitu B6, B12, Biotin, dan Niacin. Jumlah vitamin ini lebih banyak terdapat pada daging ikan yang berwarna lebih gelap, dan dari daging ikan yang berwarna putih jumlah vitamin-vitamin B-nya hampir sama banyaknya dengan jumlah vitamin di dalam daging sapi atau ayam.

Ikan mengandung banyak mineral termasuk magnesium, phosphor, iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Ikan dari laut banyak mengandung iodium (ikan laut), demikian juga hasil laut lainnya. Iodium sangat penting untuk mencegah penyakit gondok. Orang-orang di pegunungan yang banyak menderita sakit gondok, antara lain disebabkan jarang makan ikan laut. Kekurangan iodium yang dialami ibu sejak mengandung bayinya akan mengakibatkan bayi yang lahir kretin, dan juga bisa terjadi mental retarded atau IQ-nya rendah. untuk itu bagi ibu hamil sangat disarankan makan ikan lebih banyak dari biasanya untuk perkembangan anaknya kelak.

Ikan bukan sebagai sumber kalsium kecuali kalau bisa dimakan dengan tulangnya. ikan juga mengandung Selenium yang merupakan mineral yang terdapat dalam ikan dan dalam tubuh kita bekerjasama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk memperlambat oksidasi asam-asam lemak tak jenuh. Selenium bersama vitamin E mempertahankan elastisitas jaringan dan bila selenium kurang di dalam tubuh maka akan terjadi premature aging, yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak lebih tua dari umurnya. (Balita-anda.com, 1999)

Selain nilai gizi, ikan juga merupakan sumber protein hewani yang murah, murah itu relatif kata sebagian besar orang. Sebagai perbandingan harga daging sapi rata - rata Nasional saat ini berkisar rata - rata Rp.73.123,-/kg dan ayam berkisar Rp. 24.335,-/kg.(Kemendag.go.id. 2012) dan sebagai contoh untuk area Banjarmasin, harga ikan peda Rp 22.000. ikan gembung Rp 20.000 per kilogram, dan Ikan pindang Rp 12.000 per kilogram di Pasar Teluk Dalam Banjarmasin. (Banjarmasin Post, 2012). apalagi kalau bertempat tinggal di Blitar - Jawa Timur, kita bisa mendapatkan ikan lele di pasar dengan harga sekitar Rp.13.000,-/kg bahkan ikan nila Rp.12.000,-/kg. kita bisa sesuaikan keuangan kita untuk membeli jenis ikan yang sesuai, apalagi yang tinggal di wilayah perikanan bisa mendapatkan harga lebih murah lagi bahkan GRATIS dengan memancing atau menjala sendiri di sungai/ perairan lain.

Ikan sangat dimungkinkan dapat mencover kebutuhan gizi masyarakat kelas bawah, banyak pilihan ikan yang dapat melayani kebutuhan masyarakat dengan variasi harga dari yang mahal sampai murah, bahkan GERATIS TIS..seperti ilustrasi diatas jika tidak mampu beli "ikan Gurame" dapat memilih "ikan pindang", tidak bisa kita jika tidak mampu membeli daging "sapi" kita tidak bisa memilih alternatif "sapi pindang" dengan harga yang lebih murah, hehehe... jika masih tidak mampu, kita bisa "memancing ikan" atau "menjala ikan", tidak mungkin kita "memancing sapi" atau "menjala ayam" dengan bayaran GRATIS, bisa berabe digepukin yang punya dan orang kampung hehehe..
 *refreshing*

DAFTAR PUSTAKA

-GoBlue Indonesia, 2009. Garis Pantai RI Terpanjang Keempat di Dunia. http://www.goblue.or.id/garis-pantai-ri-terpanjang-keempat-di-dunia. (diunduh tanggal 4Mei 2012)
-Waluyani, Oktabriawatie. 2012. Makan Ikan Kurangi Resiko Penyakit Alzheimer. http://food.detik.com/read/2012/05/03/155841/1908365/900/makan-ikan-kurangi-resiko-penyakit-alzheimer?dth (diunduh tanggal 5 Mei2012).
-Balita-anda.com 1999. Mengenal Nilai Gizi Ikan. http://www.balita-anda.com/ensiklopedia-balita/226-mengenal-nilai-gizi-ikan-.pdf (diunduh tanggal 4Mei 2012)
-Kemendag, 2012. Harga Komoditas. http://ews.kemendag.go.id/
-Banjarmasin Post, 2012. Harga Ikan Laut Naik. http://banjarmasin.tribunnews.com/2012/05/03/harga-ikan-laut-naik

DAFTAR GAMBAR

Itikholic, 2010. Kuliner Sunda di Bali.http://itikholic.blogspot.com/2010/08/kuliner-sunda-di-bali.html
*daftar pustaka tidak ditulis seperti laporan ilmiah dengan mencantumkan Anonymous jika tanpa nama pengarang, namun dalam blog ini akan disertakan nama organisasi atau pemilik alamat situs agar memudahkan dalam pencarian

Komentar