Usaha Perikanan di Masa Mendatang untuk Memanusiakan Manusia


Meskipun saya bukan peramal, namun saya akan mencoba memprediksi prospek pengembangan usaha perikanan dimasa mendatang. Menurut saya, usaha perikanan akan sangat berkembang seperti usaha pangan yang lain, hal ini disebabkan faktor pertumbuhan manusia yang sangat pesat, jumlah penduduk dunia diperkirakan telah menembus 7 miliar jiwa pada tahun 2012 ini. Hal ini didasari data mengenai jumlah penduduk bumi yang dirilis update oleh biro sensus amerika (IDB) international data base pada bulan agustus 2011 saja jumlah penduduk dunia mencapai angka hampir menyentuh 7 miliar tepatnya 6,952,939,682 (enam miliar sembilan ratus lima puluh dua juta sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh dua) jiwa (sebaiknyakamutahu, 2012)dan akan terus meningkat. Dengan adanya fakta tersebut, maka sangat dimungkinkan usaha perikanan sebagai sumber protein akan sangat berkembang.
Usaha budidaya pastinya lebih berkembang dari pada usaha penangkapan di alam, kita mengaca pada usaha peternakan, zaman dahulu, orang akan gampang sekali berburu binatang di hutan. Unggas, rusa, banteng, babi, sapi dapat dengan mudah ditemukan dihutan untuk diburu, dengan perkembangnya waktu dan bertambahnya manusia yang diikuti berkurangnya hutan sebagai akibatnya, maka hewan buruan semakin jarang, sehingga manusia mulai mengembangkan teknik berternak unggas, domba, sapi, kerbau, babi dan sebagainya.

Hal tersebut juga berlaku dalam bidang perikanan, namun kemunduran hasil tangkapan masih terasa baru-baru ini dalam beberapa dasawarsa ini, dahulu waktu kecil saya sering main disungai, sangat banyak sekali ikan disungai untuk di pancing, bahkan ditempat kelahiran saya WLINGI-BLITAR yang terkenal dengan ikan UCENG yang terkenal gurih pun akan sangat mudah ditangkap dengan tangan kosong, terutama waktu sungai mati. Namun sekarang ini sangat sulit didapatkan setelah banyak orang melakukan penangkapan dengan potas/ racun dan dengan menyetrum, sehingga ikan kecil dan ikan produktif mati sebelum sempat berkembang biak. Hal itu diperparah dengan limbah yang semakin mencemari sungai sehingga mempercepat proses kelangkaan ikan.  Di Kalimantan juga demikian, di bumi Borneo yang terkenal dengan Tuhan memanjakan manusia lewat alam nya pun menurut cerita beberapa tahun yang lalu, jika terjadi surut rendah ikan Haruan (Gabus) sangat mudah didapatkan tanpa memancing, langsung ditangkap dengan tangan tanpa bersusah payah untuk mencari  1 kwintal pun tidak sampai membutuhkan waktu setengah jam,namun sangat berkebalikan dimana lahan rawa telah berganti menjadi lahan sawit,  rumah penduduk, tempat industri dan toko megah.

Mau tidak mau,manusia pasti akan berpikir ke arah budidaya setelah melihat realita tersebut. Apalagi perikanan lebih berpotensi sebab wilayah daratan/ tanah akan atau bahkan sudah berubah fungsi menjadi tempat tinggal dan berbagai keperluan ekonominya. Sawah dan lahan kosong banyak disulap menjadi perumahan sehingga akan membatasi produksi pangan baik pertanian, peternakan dan perikanan.  Jika terus berlanjut maka beberapa puluh tahun lagi akan terjadi kelaparan dimana-mana, sehingga nyawa manusia harganya lebih murah dari sepiring nasi dan ikan goreng. Namun pengembangan usaha perikanan juga akan sangat terkendala dengan banyaknya limbah yang dihasilkan dari  industri dan rumah tangga yang mencemari perairan sebagai dampak sampingan perkembangan jumlah manusia.

Jika masih menganggap nyawa manusia lebih berharga dari sepiring nasi dan sepotong lauk merupakan tugas kita untuk ikut berkampanye untuk kelestarian manusia itu sendiri, kampanye tidak harus dengan masa bayaran seperti kampanye calon pemimpin, namun bisa dengan ikut menshare lewat internet, penyuluhan, atau aksi terhadap diri sendiri minimal.
Beberapa kampanye yang harus diikuti dan diamalkan adalah

SUKSESKAN PROGRAM KB

Tanpa KB maka akan terjadi peledakan jumlah kelahiran atau BABY BOOM yang nantinya akan memepercepat proses penurunan harga nyawa manusia, saya mencoba serius menulis tanpa penggunaan emoticon. Hehehe…serius kok ada ”hehehe..”nya???. dengan lebih lambatnya perkembangan jumlah manusia maka akan semakin lama juga dunia ini bartahan dari sesaknya manusia. Walau jika semakin banyak manusia maka kebutuhan akan ikan bertambah, keuntungan buat masyarakat aquakultur namun juga akan menambah "carut-marut" (kata ini yang sangat saya rindukan sebagai kata yang pernah dosen saya Ir. Bambang Soesilo Widodo Alm. wejangkan kepada murid-muridnya tentang nasionalisme Indonesia. kata yang menggambarkan keadaan Indonesia saat ini dan masa mendatang apabila generasi mudanya mulai meninggalkan Nasionalisme Pancasila dan berubah ke Fanatik terhadap ajaran tertentu) atau semakin kompleksnya permasalahan dunia ini.

REUSE, REDUCE AND RECYCLE

Dengan gaya hidup ini, maka akan meminimalisir release sampah dilingkungan, REUSE diamalkan dengan menggunakan kembali bahan-bahan seperti tas kresek yang masih bisa dipakai akan terus dipakai ulang sampai rusak, REDUCE diamalkan dengan mengurangi penggunaan bahan pencemar dan menggantinya dengan bahan ramah lingkungan yang memiliki masa pakai yang lebih panjang, sederhananya ibu-ibu menggunakan tas dari kain yang tidak gampang rusak dan bisa dipakai ratusan kali setiap belanja dipasar dari pada menggunakan tas kresek/plastik. RECYCLE merubah bahan pencemar tersebut menjadi barang lain yang memiliki nilai lebih tinggi untuk memperpanjang masa pakai, seperti membuat kerajinan tangan dari sampah plastik, mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk, atau mendaur sampah kertas menjadi kertas lagi yang juga akan membantu mengurangi PENEBANGAN HUTAN untuk pembuatan kertas, dan kita patut berterimakasih pada pemulung dan tukang rosok yang sebenarnya secara tidak sadar telah membantu kelestarian lingkungan dengan mengumpulkan sampah yang nantinya akan di daur ulang. Dengan gaya hidup ini maka jumlah pencemar yang mengganggu kegiatan budidaya ikan dan masyarakat terutama faktor kesehatannya akan semakin diminimalisir.

STOP MEMBUANG SAMPAH / LIMBAH DISUNGAI

Sungai merupakan sumber kehidupan, zaman dahulu dimana ada sungai, disitu tempat berkumpulnya manusia, sungai dapat digunakan sebagai sumber mata air disekitarnya, sumur banyak yang kering jika sungai yang berdekatan mati, sungai juga sebagai tempat hidup ikan yang dapat digunakan sebagai sumber gizi keluarga. Jika sampah dan limbah dibuang disungai, akan berpengaruh terhadap kematian ikan, jika ikan tidak mati namun mengandung bahan pencemar karsinogen akan berdampak kanker pada manusia yang memakannya, banjir jika sampah menyumbat alirannya, jika bahan pencemar cairan berbahaya masuk ke sungai dan meresap ke dalam air tanah dan sumur menyebabkan keracunan, penyakit pada manusia disekitarnya, pokoknya banyak kerugiannya dibandingkan hanya mengambil praktis saja untuk membuang sampah disungai. Hal ini tentu akan sangat merugikan lingkungan secara luas pada umumnya dan  pembudidaya ikan karamba khususnya.

STOP PENGGUNAAN LAHAN PRODUKTIF (SAWAH) UNTUK PERUMAHAN

Tidak munafik, saya juga membutuhkan tempat tinggal  dan seiring bertambahnya manusia banyak lahan produktif seperti sawah dan ladang subur yang di lirik pengembang perumahan untuk diubah fungsinya sebagai perumahan. Sebenarnya banyak lahan yang tidak produktif yang dapat digunakan untuk tempat tinggal, namun kendalanya, lahan produktif biasanya merupakan wilayah perekonomian maju sebagai tempat berkumpulnya manusia dan kebalikannya lahan tidak produktif biasanya jauh dari kemajuan perekonomian. Contohnya daerah tandus pastinya akan jarang ada manusia yang mau menghuninya, dan daerah subur pastinya akan banyak penghuninya, namun tanpa sadar daerah tanah subur ini berkembang menjadi daerah perekonomian, perkembangannya akan banyak merubah fungsi lahan subur ini menjadi Toko,  Perumahan, Ruko dan sebagainya. Hal ini sangat disayangkan sebab nantinya jika produksi pangan yang seharusnya bisa dilakukan dilahan tersebut namun tidak dapat dilakukan dikarenakan dijadikan rumah, maka lambat laun ramalan saya yang menakutkan diatas akan terbukti. Solusinya, sebaiknya pengembang perumahan yang dikendalikan pemerintah lewat produk undang-undangnya, diarahkan untuk menggarap lahan tidak produktif untuk dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan industri, toh sekarang ini teknologi sudah berkembang, daerah minim air, kering dan tandus bisa mendapatkan pasokan air dari pipa-pipa yang dialirkan ke daerah tersebut.

Hal diatas kalau dilihat secara sepintas akan jauh melenceng dari judul, namun dika dirunut akan terkait karena usaha perikanan dan usaha yang bermotif ekonomi apapun akan membentuk rantai yang akan menunjukkan saling keterkaitannya. Agar tidak melenceng jauh dari judul maka masyarakat Perikanan dan Akademisi Perikanan harusnya tidak melupakan untuk tetap mengkampanyekan

STOP PENGGUNAAN ALAT  TANGKAP YANG BERBAHAYA DAN TIDAK RAMAH LINGKUNGAN

Penggunaan racun, setrum, bom, jaring trawl sebaiknya dihindari untuk menangkap ikan karena sangat berdampak buruk terhadap lingkungan. Sebaiknya diganti dengan alat tangkap yang tidak membahayakan diri dan merusak lingkungan sehingga overfishing bisa dikendalikan.

STOP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DALAM BUDIDAYA

Penggunaan antibiotik sebenarnya baik saja, namun penggunaannya yang tidak sesuai prosedur malah akan menjadikan penyakit ikan semakin parah dan bakteri pembawa penyakit akan semakin kebal, untuk itu perlu dilakukan pembenahan SOP budidaya tanpa penggunaan antibiotik kimia dan menggantikannya dengan probiotik serta budidaya ikan yang ramah lingkungan.

SUKSESKAN GERAKAN GEMAR MAKAN IKAN

Ini kelihatan sangat remeh, namun gerakan ini akan mengarah pada masa depan bangsa yang baik, dengan terpenuhi kebutuhan protein terutama untuk bumil dan anak, akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan sehat, nantinya akan dapat berfikir luas untuk menyelamatkan bangsa ini dari bahaya yang mengancam bangsanya.
Jika nantinya lahan daratan sesak dipenuhi manusia, maka pengembangan bahan pangan pastinya mengarah ke perairan. Dan jika perairan dapat mensuplai kebutuhan pangan manusia akan sangat membantu mengurangi percepatan kepunahan manusia karena kelaparan.
Amuntai, 29 Mei 2012
DAFTAR PUSTAKA

Sebaiknya kamu tahu, 2012. Statistik Jumlah Penduduk Dunia 2012. http://sebaiknyakamutahu. blogspot.com. Diunduh pada tanggal29 Mei 2012. 11.24 WITA

DAFTAR GAMBAR

Ratandi, yuda, 2012. Strum ikan. http://ratandi.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 29 Mei 2012. 11.37 WITA

Komentar